Senin, April 29, 2024

Dialog Pemilu Damai, Pj Triwarno: Pertahankan Zona Integritas Kerukunan Umat Beragama

Suasana dialog Sukseskan Pemilu Damai 2024 di Sentani. Selasa (19/12/2023)

SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Sukseskan Pemilu Damai 2024, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura lakukan dialog pemilu damai di Sentani, Selasa (19/12/2023).

Pada dialog pemilu damai turut hadir Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen, S.IK., M.H., Kepala Kemenag Kabupaten Jayapura, Pihak KPU, Bawaslu, Ketua FKUB, sejumlah unsur Forkopimda Kabupaten Jayapura, beberapa Pimpinan OPD dan tokoh agama se- Kabupaten Jayapura.

Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo dalam sambutannya mengatakan semua pihak membutuhkan komitmen bersama untuk mewujudkan Pemilu Damai.

Dialog tentang pemilu damai yang dilakukan FKUB bersama pak Kapolres Jayapura terkait kegiatan KoPi PemDa (Komitmen Pikiran Pemilu Damai) sudah dilakukan.

“Ini menandakan kita semua membutuhkan komitmen bersama untuk mewujudkan pemilu damai tahun 2024 di Kabupaten Jayapura,” ucap Triwarno.

Dialog Pemilu Damai kali ini yang mengangkat tema, “Peran Agama-Agama dalam Merawat Kerukunan dan Moderasi demo Terciptanya Pemilu Damai Tahun 2024.

Mewujudkan Pemilu Damai tersebut, Triwarno Purnomo menjelaskan, bahwa FKUB bersama Forkopimda dan stakeholder lainnya melakukan kegiatan dialog ini. Sehingga bagaimana kita bisa menguatkan peran-peran agama dalam merawat kerukunan dan moderasi, guna mewujudkan pemilu damai.

Ini kegiatan sementara sedang berlangsung, dan saya harapkan tujuan dari kegiatan ini benar-benar bisa tercapai. Supaya kita bisa laksanakan pemilu serentak tahun 2024 dengan lancar, sukses dan damai dengan tingkat partisipasi masyarakat yang bagus. Kabupaten Jayapura yang telah dicanangkan sebagai zona integritas kerukunan umat beragama yang selama ini tenteram dan terjaga kondusifitasnya dapat kita pertahankan.

“Lebih lanjut peran tokoh agama merupakan ujung tombak dalam membina umat, serta memiliki peran strategis di wilayahnya masing-masing. Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Jayapura, Pdt. Alberth Yoku, saat diwawancara usai dialog pemilu damai mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar pemimpin agama mendapat pencerahan, pemahaman yang benar secara langsung dari pihak KPU dan Bawaslu sesuai aturan yang ada tentang tata laksana penyelenggaraan pemilu dan sebagai pemimpin agama memahami hal-hal itu secara benar.

“Dialog pemilu damai sebagai pemimpin agama harus memahami, waspada dan ikut peran serta di dalam penyelenggaraan pemilu. Selanjutnya tokoh agama perlu melakukan intropeksi ke dalam, melihat keterlibatan umat menjadi kandidat-kandidat pada pemilihan Presiden atau Wakil Presiden maupun legislatif,” ujarnya.

Tokoh agama harus tahu posisinya yang benar seperti apa. Pada dialog pemilu damai kita sudah sepakati, tokoh agama adalah pusat dari seluruh kerukunan dan kedamaian.

Kehadiran tokoh agama tidak boleh mendoakan hanya 1 kandidat dan 1 partai saja. Kedamaian, kerukunan akan baik kalau tokoh agama berdiri pada porosnya untuk mendoakan semuanya.

Tidak hanya itu, Albert juga menekankan tokoh agama juga tidak boleh memberi dan memastikan oknum ini terpilih sehingga dia berdoa. Tokoh agama harus berdoa secara keseluruhan. Sehingga kedudukannya sebagai pembina umat menjadi poros ketenteraman dan kedamaian di Kabupaten Jayapura.

Albert mengungkapkan, tokoh agama juga harus peduli di mimbar agama menyiarkan ajaran kitab sucinya untuk memperkuat iman warga jemaat atau umat supaya umat yang melaksanakan tugas KPU, Bawaslu, KPPS bekerja jujur tidak memihak dan tidak memanipulasi sehingga di saat pelaksanaan pemilu selesai tidak ada kegaduhan yang ditimbulkan tetapi kerukunan tetap ada.

“Memantapkan iman tokoh agama sehingga tidak terlibat di dalam terbeli oleh kepentingan-kepentingan kelompok, golongan maupun partai supaya situasi keberlanjutan kedamaian dan kerukunan di negara kita tetap berada pada tuntunan, pengembalaan dari tokoh agama,” jelas Pdt. Alberth Yoku.

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here