Sabtu, April 27, 2024

Injros, Kampung Modern yang Tetap menjunjung Tinggi Adat

SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Kampung Injros atau yang lasim disebut Kampung Inggros ini adalah semua perkampungan masayarakat adat yang berada di Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Hingga saat ini, Kampung Enggros sudah berkembang yang ditandai dengan berbagai sarana Jalan Jeramba dan sarana penerangan listrik PLN (mendapat aliran listrik langsung dari kota), yang mulai menyala di Kampung Enggros pada 25 Desember 2013, pada masa kepemimpinan Walikota Jayapura, Benhur Tommi Mano (BTM).

Sebagai tambahan, untuk tahun 2015 sudah terdapat 88 unit rumah yang layak huni. Juga, kampung mendapatkan dana pengembangan kampung rutin dari pemerintah. Misalnya, untuk perkembangan pembangunan Kampung Injros mendapat dana Prospek tahun 2015 Rp. 114.920.000. Sedangkan untuk bidang ekonomi terdapat dana untuk kampung Injros sebesar Rp. 80.444.000. Ini tahun 2015.

Meskipun Injros sudah merupakan kampung modern, tetapi masih tetap menjujung tinggi nilai-nilai adat.

Menurut Ketua RT 04/RW 02, Kampung Injros, Marthinus Hababuk, bahwa ikan yang menjadi lambang dari kampung ini. Motto kami.  “Satu Jalan, Satu Hati, Kami Bekerja demi Kebesaran kampung,“ kata Marthinus Hababuk, ketika mengantar Crew MC KMAN dengan menggunakan motor tempal ketingting, menuju Kampung Injros pada Minggu, 25 September 2022.

Saat ini, jumlah penduduk Injros sekitar 571 jiwa dan 135 KK. Sebagian besar, masih orang warga asli Injros. Walau begitu, ada perkawinan dengan orang luar, namun jumlahnya sangat minim.

Penduduk asli masyarakat Tabati Injros termasuk turunan suku bangsa Melanesia dan digolongkan orang-orang Negroid (berkulit hitam dan berrambut keriting) yang mendiami Teluk Youtefa. Walaupun keduanya dipisahkan dalam dua Wilayah distrik dan dua jemaat GKI, namun unsur-unsur budayanya (cultural universal) yang melekat tidaklah berbeda.

Kebudayaan masyarakat Injros bertindih tepat dengan kebudayaan masyarakat Tabatji. Bagaikan satu koin mata uang yang berbeda kedua sisinya, namun tidak dapat dipisahkan. Perbedaan secara prinsip ada dalam sastra sosial, yang senantiasa tersimpan dengan baik dalam mitos masing-masing Clan.

Dalam perkembangan suku bangsa Tabati Injros, pesanan amanat moyang dan leluhur untuk mempertahankan adat istiadatnya. Tiang utama terbentuknya kampung Injros adalah tiang-tiang asli suku yang membentuk sebuah kampung. Suku atau keret yang membentuk kampung yakni, Suku Anyi (Sanyi), Suku Runyi (Drunyi), Suku Anasbei (Hanasbei), Suku Meraujwe (Meraudje), Suku Semra, Suku Chaai (Haai) dan Suku Hababuk.

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here