Minggu, September 8, 2024

Rumah Aman (KDRT) Belum Tersedia di Kabupaten Jayapura

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Jayapura, Miryam Soumilena

SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Sampai saat ini Rumah Aman yang diperuntukkan bagi perempuan atau anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) maupun kekerasan seksual belum ada di Kabupaten Jayapura, hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Jayapura, Miryam Soumilena saat diwawancara, Senin, 03/06/2024.

Miryam Soumilena menyampaikan, fungsi dari rumah aman itu disediakan bagi perempuan atau kaum ibu-ibu yang tidak bisa pulang ke rumah. Mereka tidak hanya tinggal begitu saja, tetapi mereka juga dijaga oleh pihak kepolisian.

Lalu ada pembekalan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) sesuai dengan skill yang mereka miliki seperti contoh pelatihan menjahit dan lainnya.

“Dalam pembinaan di rumah aman itu ada beberapa Dinas yang terlibat seperti, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Sosial dan juga peran Dinas Peternakan dan Perkebunan. Kolaborasi antara Perangkat Daerah (PD) sebagai bentuk perlindungan untuk perempuan dan anak,” jelas Miryam Soumilena.

Hal tersebut sudah dibicarakan agar anak itu tidak kembali ke keluarga, karena kalau kembali ke keluarga akan mengalami trauma, berdasarkan usianya kita akan melihat, apakah bisa bersekolah, atau di panti asuhan dibekali dengan pelatihan-pelatihan yang ada.

“Anak-anak yang ditampung di rumah aman atau di panti asuhan mendapatkan banyak teman dan di situ dia akan mengalami perubahan,” ungkapnya.

Pihaknya sudah membicarakan soal keberadaan dari lokasi rumah aman ini dengan Dinas Sosial yang terletak di samping Polres Jayapura. Tempat itu pernah digunakan oleh Sekolah Pelita Harapan. Di situ memang kita sudah siapkan satu bangunan, untuk direhab oleh Pemda dalam hal ini Dinas Sosial guna dijadikan rumah aman.

“Rumah aman untuk (Pemda) itu adalah diperuntukkan untuk menampung anak-anak agar bisa di bimbing dan dibina,” pungkasnya.

Hadirnya rumah aman mengantisipasi apabila ada anak stres atau ada pembiaran dari orang tua, yang berdampak pada hal-hal yang negatif.

“Hingga saat ini untuk rumah aman itu kita sudah ajukan anggarannya, tetapi anggarannya tersebut di potong. Karena untuk merehab tempat itu menjadi rumah aman kita belum ada anggarannya, padahal itu sangat bagus sekali,” tutupnya.

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here