SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan kunjungan kerja (Kunker) dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh perempuan dari lima (5) kabupaten/kota di Wilayah Adat Tabi.
Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Pokja Perempuan MRP, Orpa Nari, S.Kom menyatakan dalam kunjungan kerja tersebut, pihaknya melakukan diskusi bersama perempuan Tabi dan menghasilkan beberapa rekomendasi antara lain, harus ada wadah atau organisasi sebagai tempat berhimpunnya para perempuan Tabi.
“Wadah yang akan kami bentuk tersebut dinamai Himpunan Perempuan Tabi (Himperta). Jadi wadah Himperta ini akan menjadi organisasi induk, untuk mengakomodir seluruh perempuan di 4 kabupaten dan 1 kota yang ada di wilayah adat Tabi yakni, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Mamberamo Raya,” kata Orpa Nari yang juga Sekretaris Pokja Perempuan MRP, pada Kunker yang dipusatkan di Kabupaten Jayapura tepatnya di Obhe (Pendopo Adat) Igwa-Igwa Ondikleuw Haleufoiteuw Hele Wabouw Jalan Biesteur Pos, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Jumat 29 Juli 2022.
Dalam kunjungan tersebut berbagai rekomendasipun dihasilkan salah satunya melalui wadah Himperta menyatakan dukungan penuh terhadap pagelaran adat nusantara Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang akan berlangsung pada tanggal 24-29 Oktober mendatang.
“Melalui kunjungan kerja ini, kami juga turut mengumpulkan seluruh potensi perempuan. Apa yang dilakukan pada hari ini, kami memberikan apresiasi yang setingginya kepada para senior dari tokoh-tokoh perempuan Tabi yang hebat dan kami memohon kepada seluruh masyarakat adat di wilayah Tabi untuk mendukung organisasi yang akan dibentuk ini. Khususnya menyambut KMAN VI Bulan Oktober mendatang di Kabupaten Jayapura Himperta memberikan dukungan suksesnya masyarakat adat nusantara ini,” ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ondofolo Kampung Sereh, Yanto K. Eluay menyampaikan, bahwa perempuan Tabi adalah bagian dari masyarakat hukum adat.
“Kami juga menyampaikan bahwa perempuan atau wanita-wanita yang terlibat dalam organisasi ini bagian daripada unsur-unsur masyarakat adat. Di mana, kegiatan hari ini tujuannya agar perempuan Papua, khususnya di Wilayah Adat Tabi dapat membangun kapasitas untuk juga mengisi jabatan-jabatan di legislatif maupun eksekutif pada Pileg dan Pilkada 2024 nanti,” tegas Yanto Eluay yang hadir sebagai pemateri dalam Kunker tersebut.
Yanto Eluay yang juga Ondoapi di tanah Tabi ini menambahkan, pihaknya selaku pemimpin masyarakat adat Tabi memberikan apresiasi kepada Pokja Perempuan MRP yang dapat melaksanakan kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini adalah bagian dari upaya perempuan untuk membangun jati dirinya,” ujar Yanto.
Sementara itu, salah satu peserta diskusi pada Kunker Pokja Perempuan MRP, Rode Rosmiasin menanggapi, pihaknya sebagai perempuan Papua khususnya di wilayah Adat Tabi berterima kasih kepada kelompok kerja perempuan Majelis Rakyat Papua (Pokja Perempuan MRP), karena bisa mengumpulkan tokoh-tokoh perempuan Tabi.
“Akan tetapi, juga mengingatkan kami bahwa di tahun 2024 itu ada pesta demokrasi di negara kita, untuk legislatif dan kepala daerah dan Pilpres. Lalu bagi kami, bahwa perempuan itu adalah pelaku pembangunan, sehingga perempuan juga punya hak untuk menjadi pelaku di berbagai bidang pembangunan salah satunya di bidang politik,” cetus Rode yang juga Ketua Ikatan Perempuan Keerom ini.