SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Bencana banjir bandang yang terjadi pada 2019 lalu di Kabupaten Jayapura memberikan kesadaran untuk kita, agar warga yang ada melihat kondisi curah hujan yang saat ini cukup tinggi dengan menjaga lingkungan kita dengan sebaik-baiknya.
Tentu banjir 2019 kita tidak mau terulang kembali, hal itu disampaikan Pj. Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si saat ditanya beberapa waktu lalu, mengenang peristiwa 16 Maret 2019 lalu.
Pj Triwarno menjelaskan peristiwa banjir bandang 2019 lalu itu menjadi pembelajaran bersama untuk tetap waspada dan menyiapkan diri bila mana kondisi yang tidak diinginkan tersebut terjadi.
Ia juga mengimbau kepada instansi atau dinas teknis agar secepatnya bergerak turun ke lapangan guna mengecek saluran-saluran maupun drainase-drainase yang penuh dengan sedimen.
“Sehingga pada saat hujan turun tidak terlalu menjadi hambatan untuk air meluap atau tergenang ke badan jalan maupun ke lingkungan perumahan,” jelasnya.
“Dari situasi dan kondisi inilah, maka belajar untuk waspada dan mengantisipasi kejadian bencana alam yang tidak kita inginkan bersama, agar semua masyarakat dengan kesadaran bersama membuang sampah tidak secara sembarangan, dengan tidak membuang sampah di pintu-pintu air dan juga sungai-sungai,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Triwarno meminta kepada masyarakat yang masih saja melakukan aktivitas bercocok tanam atau berkebun di areal penyangga Cagar Alam Cycloop agar tidak melakukan aktivitas tersebut.
“Kita ketahui peristiwa banjir bandang itu sudah menjadi pembelajaran bersama, bahwa tumpukan pohon-pohon maupun kayu yang tumbang dan juga tidak adanya kesadaran di dalam menjaga kelestarian lingkungan maupun daerah penyangga Cycloop,” ungkapnya.
Namun aktivitas perambahan masih terus berjalan. Pj Triwarno mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, juga menebang pohon, melakukan aktivitas bercocok tanam atau berkebun di areal Cagar Alam Cycloop. Dengan kesadaran tidak melakukan aktivitas perambahan demi keselamatan kita bersama.
“Dari pemerintah sendiri telah berulang kali mengingatkan agar tidak melakukan perambahan hutan. Manusia tidak serakah mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, sehingga ia mengajak untuk saling instropeksi diri agar peristiwa yang memilukan tersebut tidak terjadi lagi,” harapnya.