Selasa, Desember 24, 2024

Legenda Sepak Bola Penyulut Api PON Papua

Legenda sepak bola Papua, Boaz Salossa menyalakan api di kaldron Stadion Lukas Enembe sebagai tanda dimulainya PON XX Papua 2001. (PB PON XX Papua 2021/Husni Yamin)

SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Legenda sepakbola Indonesia asal bumi Cenderawasih, Boaz Solossa menjadi sosok penyala api pesta olahraga terbesar tanah air, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Pesta pembukaan yang berlangsung spektakuler tersebut digelar di stadion termegah di tanah Papua, Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (2/10/2021).

Sebelum api menyala, Boaz membawa obor ke kaldron di stadion megah tersebut. Momen ini ditandai dengan percikan gemerlap kembang api yang mengitari stadion Luka Enembe. 

Bernama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa, lahir pada tanggal 16 Maret 1986 di Sorong, Papua. Legenda Persipura Jayapura ini ditakuti lawan karena kemampuan olah bola mumpuni saat di depan gawang lawan. Tak hanya mahir mencetak gol, Boaz juga dikenal punya kemampuan umpan akurat bagi kawan sesama striker.

Kakak kandung Boaz juga pesepak bola terkenal, Ortizan Solossa. Keduanya bahu membahu mengharumkan nama Indonesia di pentas sepak bola internasional.

Boaz mengawali kariernya di klub amatir PS Putra Yohan, Sorong pada 1999. Hanya semusim di klub tersebut, ia kemudian bergabung dengan klub Perseru Serui pada tahun 2000-2001.

Karir mentereng sebagai pesepakbola handal berawal saat anak ajaib, begitu ia dijuluki, tampil bersama tim PON Papua saat masih berusia 15 tahun. Penampilannya memukau sehingga meski berusia sangat muda namun Persipura tak mau berlama-lama untuk merekrutnya, dan menjadikannya pemain termuda di klub tersebut.

Tim nasionalpun dihinggapi Boaz saat berusia 17 tahun. Saat itu pelatih tim nasional, Peter Withe mencium kehebatan sang striker. Peter tertarik akan kemampuan fisik, kecepatan dan dribbling yang sempurna dari Boaz.

Debut internasional Boaz adalah saat melawan Turkmenistan pada tahun 2004 untuk kualifikasi Piala Dunia 2006 di mana Indonesia menang 3-1 dan Boas membuat dua assist untuk rekan setimnya Ilham Jaya Kesuma.

Dari penampilan ciamik inilah ia dianggap prospek yang cerah dan asset bangsa di sepak bola Indonesia. Di ajang Piala Tiger 2004. Boaz berhasil mencetak 4 gol dan bersama dengan Ilham Jaya Kesuma, berhasil mencetak 7 gol, keduanya memimpin  top skor. Sejak berkarier di tim nasional, Boaz sudah mengoleksi 14 gol dari 48 pertandingan. 

Setelah lama menjadi  kapten dan legenda Persipura, kini ia tercatat sebagai pemain klub Borneo FC yang berlaga di Liga 1 Indonesia.

Sumber: infopublik.id

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here