SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si menyerahkan ribuan benih ikan untuk 48 warga (penerima manfaat) di tujuh (7) kampung yang ada di Distrik Sentani Timur, Jumat (13/10/2023).
Penyerahan bantuan benih sebanyak 48 ribu ekor dengan menggunakan dana Otsus tahun 2023.
Penyaluran benih ikan Nila, Pemkab Jayapura melalui Pemerintah Distrik Sentani Timur juga memberikan bantuan pakan ikan dan waring.
Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengatakan penyerahan bantuan benih ikan dan pakan sebagai wujud perhatian dan bentuk dukungan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan membutuhkan peran aktif dari masyarakat dan juga pemerintah.
Pj Triwarno berharap bantuan tersebut harus mampu menghasilkan manfaat dan juga bisa menghasilkan nilai ekonomi.
“Sehingga bantuan ini bisa dikembangkan dengan baik. Semoga bantuan ribuan benih ikan dan pakan ikan ini bisa menjadi berkat kepada seluruh masyarakat di tujuh kampung yang ada di Distrik Sentani Timur,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Distrik Sentani Timur, Eslie Suangburaro menjelaskan, penyerahan bantuan benih ikan, pakan ikan dan waring ini bersumber dari dana Otsus Distrik Sentani Timur Tahun 2023 sebesar Rp 598.400.000.
“Jadi ada tujuh (7) kampung di Distrik Sentani Timur yang kami serahkan bantuan benih ikan dan pakan ikan, yaitu Kampung Nendali, Kampung Nolokla, Kampung Asei Kecil, Kampung Asei Besar, Kampung Ayapo, Kampung Puay dan Kampung Yokiwa,” jelasnya.
Eslie mengatakan, jumlah penerima bantuan benih ikan yang disalurkan sebanyak 48 orang yang tersebar pada tujuh (7) kampung. Setiap kampung, kata Eslie, ada enam (6) hingga delapan (8) orang sebagai penerima manfaat yang diberikan bantuan benih ikan dan pakan ikan.
“Adapun jenis benih ikan yang diberikan kepada penerima manfaat. Untuk kampung Nolokla mendapat benih ikan lele. Sedangkan enam kampung lainnya mendapat benih ikan nila,” ungkapnya.
Bantuan benih ikan langsung diberikan kepada orang per orang, karena pengalaman yang lalu kalau diberikan hanya kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan itu hanya segelintir orang saja yang ikut bekerja mengurus ikan dan sebagian yang lainnya tidak ikut mengurus atau mengelola budidaya ikan.
“Namun disaat panen, semuanya mengaku punya ikan, padahal dorang (mereka) tidak ikut kerja. Sehingga sekarang ini kita tidak memberikan bantuan benih ikan kepada kelompok-kelompok, tetapi kita langsung berikan bantuan benih ikan kepada tiap kepala keluarga,” imbuhnya.
Dari tiap kepala keluarga itu mendapat bantuan, jadi setiap keluarga itu bisa langsung mengelolanya sendiri. Sehingga mereka bisa merasakan manfaat dan meningkatkan perekonomian dari budidaya ikan yang mereka kelola.
“Masyarakat diminta dapat manfaatkan bantuan semaksimal mungkin yang berdampak pada peningkatan ekonomi,” tutupnya.