SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Tahun 2023, Distrik Sentani Barat menerima Dana Otonomi Khusus (OTSUS) sebesar 1,2 miliar, dibagi dua kegiatan yaitu, Spesifik Grand Rp 200.000.000 dan Block Grant Rp 1.000.0000.000, hal itu disampaikan Kepala Distrik Sentani Barat, Yance Samon Sabra Saat diwawancara di ruang kerjanya, Rabu (27/09/2023).
Yance menjelaskan untuk Dana Otsus Spesifik Grand 200 juta diperuntukkan membangun rumah data. Hadirnya rumah data agar 5 kampung yang ada di Distrik Sentani Barat bisa sinkron mengenai data-data, baik data dari tingkat kampung, tingkat distrik dan tingkat kabupaten.
Hadirnya Rumah Data dan fasilitasnya melalui aplikasi Sio Papua dari tingkat kampung ke distrik, sedangkan simpoi dari tingkat distrik ke kabupaten. Semua masyarakat dapat mengakses melalui data Sio Papua dan simpoi Distrik Sentani Barat.
“Rumah data yang disiapkan, untuk menuju Indonesia Satu Data,” pungkasnya.
“Jadi Distri Sentani Barat tidak harus ke kota untuk mencari data, hadirnya rumah data akan membantu masyarakat yang ada di kampung, mengetahui berapa Dana Otsus, Dana Desa, ADD dan lainnya. Bagaimana program kerja dari setiap kampung, distrik, dan kabupaten setiap tahunnya dapat dilihat di rumah data. Untuk rumah data sudah siap, tinggal melengkapi fasilitas rumah data, sehingga awal tahun 2024 sudah dapat difungsikan dan data sudah dapat diterima masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan dana Block Grant 1 miliar digunakan untuk perluasan areal perikanan dan pertanian.
“Untuk areal pengembangan perikanan ada di Kampung Maribu Tua dengan budidaya ikan air tawar. Menyiapkan 10 kolam dengan ukuran besar, untuk bibit ikan dan pakan akan dibantu oleh Dinas Kelautan dan Perikanan,” ucapnya.
10 kolam ini masih tahap pengerjaan. Tidak hanya itu dengan menyiapkan areal 10 kolam ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Kampung Maribu.
“Sedangkan areal pertanian akan dipersiapkan dengan luasan lahan 4 hektar yang berada di beberapa kampung. Pertama, Kampung Maribu dengan luas 1 hektar, yang sudah dikerjakan oleh kelompok gereja, mulai dari persiapan lahan, dan perlengkapan lainnya. Apabila sudah selesai, kita akan menyerahkan kepada kelompok gereja untuk dikelola. Kedua, Kampung Waibron dengan luas 1,5 hektar yang dikerjakan oleh kelompok PAUD, Ketiga, Kampung Dosay 1 hektar, dan di Panjang Rejo Maribu ada sekitar setengah hektar diberikan kepada Masyarakat,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Yance juga akan menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan juga bahan-bahan untuk membuat tembok pembatas lahan.
“Kita akan buat surat hibah kepada kelompok dan masyarakat untuk kita serahkan kepada mereka peralatan dalam mendukung perikanan dan pertanian,” tutupnya.