SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) terus fokus menurunkan angka stunting, dengan menggelar kegiatan penyusunan rencana stunting (aksi 2) percepatan penurunan stunting yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP di Sentani, Senin, 06/05/2024.
Sekda Hana S. Hikoyabi mengatakan melaksanakan perencanaan pengendalian stunting lintas sektor untuk bersama-sama menurunkan angka stunting itu penting.
“Untuk Kabupaten Jayapura berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia angka stunting naik 26 persen di tahun 2022, dan berada di angka 20,02 persen tahun 2023,” ungkapnya.
Di Kabupaten Jayapura kita mengalami penurunan yang cukup baik di angka 12,3 persen, melampaui target nasional di angka 14 persen.
Sekda Hana minta penanganan stunting dilakukan dengan serius dengan mendukung tahapan yang dilakukan OPD teknis, mitra pembangunan, swasta, untuk selalu mengawal penurunan stunting.
“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah yang kita lakukan sekarang, sebab anak-anak kita merupakan generasi mudah Papua yang mendapat dukungan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Jayapura, Parson Horota menyampaikan ada delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Jayapura. Aksi pertama sudah dilakukan pada bulan Maret dan aksi kedua yang sedang kita laksanakan dari tanggal 6-8 Mei 2024.
“Penyusunan rencana (aksi 2) percepatan penurunan stunting di mana Bappeda melakukan pemetaan program kegiatan, rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan. Kemudian melakukan evaluasi program hasil pemetaan di 2023 lalu,” jelasnya.
Kegiatan ini dilakukan sekaligus rencana kerja di tahun 2025. Untuk penggunaan anggaran, Parson mengatakan setiap SKPD pengampuh juga akan ditinjau kembali apakah akan diperbaiki di perubahan APBD atau tidak untuk mendukung capaian stunting.
Pentingnya dilakukan penyusunan perangkat daerah pengampuh terhadap aksi stunting di 2025. Lalu melakukan evaluasi hasil pemetaan program di 2023 dengan kegiatan yang mensupport stunting di 2024.
“Jadi ada berapa SKPD dengan dananya masing-masing untuk mendukung penurunan angka stunting,” ujarnya.
Dengan tahun berjalan, kita akan lihat sudah berjalan sesuai rencana APBD di 2023 yang susun ABPD 2024.
“Kita akan melihat semua perangkat daerah masih komitmen atau tidak. Jangan nanti ada yang uang sudah dipindahkan ke kegiatan lain sehingga anggaran stunting tidak tersalur dengan maksimal,” terangnya.
“Apabila Pemkab Jayapura mampu melakukan delapan aksi ini akan membawa kita mencapai target pelayanan, dengan melakukan penyusunan program, rembuk stunting, Perbub (Peraturan Bupati), penetapan lokus kampung tahun 2024 sebanyak 20 kampung, tahun 2025 ada 27 kampung. Sedangkan target dari Pemkab Jayapura ada 47 kampung yang di selesaikan dari 139 kampung dan 5 kelurahan,” paparnya.