SENTANI, jayapurakab.go.id – Kendaraan Ambulans saat ini banyak ditemui dan bertebaran di wilayah Papua, khususnya di beberapa kabupeten/kota di Papua, bahkan di beberapa kampung hampir memiliki. Namun tidak banyak kru dan driver ambulans yang mempunyai kemampuan dalam penanganan kegawatdaruratan medis atau Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Sebagai bentuk dari kepedulian terhadap pertolongan masyarakat, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua menggelar pelatihan bagi 15 kru dan sopir dari 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua.
Dalam pelatihan ini, peserta yang sebagian dari relawan PMI Provinsi Papua itu dilatih penanganan kegawatdaruratan, cara mengemudi, hingga prosedur, tata aturan teknis hingga proses rujukan ke rumah sakit secara tepat, cepat dan profesional.
Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan Sosial PMI Papua, dr. Raflus Doranggi mengatakan, pelatihan ini digelar pihaknya dalam rangka meningkatkan kualitas dari para kru dan sopir ambulans.
“Pelatihan ini diikuti 15 orang peserta yang masing-masing terdiri dari relawan PMI dan driver ambulans PMI. Para relawan ini dari Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke,” ujar Raflus Doranggi kepada wartawan usai membuka pelatihan tersebut, di Suni Garden Lake Hotel and Resort, Hawaii, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (26/3/2021) malam lalu.
Lanjut Raflus, pelatihan yang akan digelar dalam beberapa hari ini sebenarnya di programkan untuk dilaksanakan pada tahun lalu, tetapi adanya pandemi Covid-19 akhirnya tertunda dan baru bisa dilaksanakan saat ini.
Dikatakannya, lewat pelatihan ini dapat menambah pengetahuan bagi para kru ambulans untuk bekerja sesuai dengan prosedur dan tata penanganan yang standar berdasarkan ketentuan yang ada.
Raflus Doranggi menyebutkan, 15 peserta tersebut berasal dari 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua. Setiap kabupaten/kota terdiri dari 3 orang yakni, 2 orang relawan dan 1 orang driver ambulans.
“Jadi kegiatan ini dikhususkan bagi relawan yang akan menjalankan tugas sebagai kru ambulans. Untuk setiap tim kru ambulans itu terdiri dari sopir dan dua orang relawan,” sebutnya.
Selain itu, dirinya menjelaskan, tiga orang dari masing-masing daerah yang mengikuti pelatihan ambulans adalah wajib kru yang telah mengikuti pelatihan awal tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).
Mantan Ketua PMI Cabang Kabupaten Jayapura ini juga menuturkan, kru yang difokuskan untuk ikut pelatihan adalah berasal dari kabupaten/kota yang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 pada bulan Oktober 2021 mendatang. Sesuai dengan rencana, dirinya menambahkan, pelatihan akan berlangsung selama sepekan.
“Peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke. Maka itu, kami sangat mengharapkan agar peserta dapat mengikuti pelatihan ini secara serius dan seksama setiap materi yang akan di sampaikan oleh para pemateri dari pusat, sehingga usai dari pelatihan ini peserta akan kembali ke daerah masing-masing dengan segudang pengetahuan yang siap untuk diaplikasi dalam tugas-tugas pelayanan ambulans,” paparnya.