Senin, Desember 23, 2024

Covid 19, Geliat Berkebun di Kampung Meningkat

Masyarakat kampung mengolah lahan pertanian ditengah pendemi covid 19

Sentani-Kepala distrik Yapsi, Steven Ohe mengatakan penyebaran covid-19 ini ternyata tidak saja membawa dampak buruk bagi masyarakat, akan tetapi sebagian kecil juga membawa dampak positif. Seperti halnya yang terjadi di sebagian besar kampung yang ada di distrik Yapsi. Dimana masyarakat mulai mengubah pola hidup dengan fokus menggarap lahan pertanian dan berkebun.

“Pandemi covid 19 ini luar biasa, bahwa masyarakat itu mengubah pola pikir dari yang tadinya bermalas-malasan yang cuman ngomong politik tetapi sekarang semua berlomba-lomba untuk membuka lahan kebun. Ini suatu hal yang sangat luar biasa,” kata Steven Ohe kepada wartawan di Sentani, Senin (22/6/2020).

Dia mengatakan hal ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan yang sudah dicanangkan oleh Bupati Jayapura, Mathius awoitauw beberapa waktu lalu. Saat ini masyarakat di kampung-kampung yang ada di distrik itu sebagian besarnya sudah kembali mengolah lahan pertanian untuk bercocok tanam.

“Kalau kita lihat di pinggir-pinggir jalan di daerah sana semua sudah mulai buka kebun, covid 19 ini ternyata ada sisi positifnya, menggugah kesadaran masyarakat untuk kembali menggarap kebun,” ujarnya.

Untuk itu dia berharap agar dinas terkait bisa memberi support dan dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan pertanian yang sudah mulai dilakukan oleh masyarakat di tingkat kampung. Selain pendampingan perlu ada aksi nyata seperti menyediakan bibit dan juga harus memikirkan pemasaran dari komoditas lokal yang saat ini sedang dikembangkan oleh masyarakat.

“Memang kalau untuk ketahanan pangan saya pikir sangat tercukupi Ketika nanti kita hanya mengandalkan pangan lokal. Tapi kalau dari sisi ekonomi ini juga harus dipikirkan bahwa hasil pangan lokal ini sayur dan umbi-umbian, Pemerintah juga perlu memikirkan pasarnya sehingga tidak terjadi penumpukan atau mubazir. Karena semua saat ini sudah turun Untuk menggarap lahan,” tambahnya. (*).

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here