SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Colo Sagu Polres Jayapura Silaturahmi Kamtibmas Dalam Rangka Mewujudkan Pemilu Damai Tahun 2024 di Kabupaten Jayapura bersama unsur Forkompimda dan para tokoh menerima aspirasi, kritik dan saran dari masyarakat terkait gangguan Kamtibmas, Jumat, (12/01/2024).
Colo Sagu yang digelar Polres Jayapura juga dihadiri Sekda Kabupaten Jayapura Dr. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP., Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf. Hendry Widodo, Ketua Klasis GKI Sentani Pdt. Albert Suebu, Ketua DMI Kabupaten Jayapura H. Sakaruddin, Tokoh Adat, Paguyuban, Tokoh Pemuda, Perempuan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP., menjelaskan kegiatan diskusi Colo Sagu dan pertemuan ini merupakan awal dan langkah yang positif yang dilakukan oleh Polres Jayapura.
“Di mana Kapolres Jayapura merangkul semua komponen, baik itu tokoh adat, tokoh agama dan paguyuban, serta pemerintah,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Sekda Hana menyampaikan ucapan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kapolres Jayapura atas upayanya mewujudkan hubungan yang harmonis antara semua tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh paguyuban di Kabupaten Jayapura.
“Ada hal-hal yang spesifik yang harus nanti kita bahas secara khusus di Kabupaten Jayapura, untuk menangani persoalan Kamtibmas dalam hal ini peredaran minuman keras (Miras),” tandasnya.
“Kami harap tokoh adat, tokoh agama dan pihak paguyuban bisa sampaikan langsung ke umatnya atau masyarakat untuk menjaga Kamtibmas tetap aman dan kondusif jelang pemilu hingga selesainya pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Jayapura mengatakan, Polres Jayapura mengajak seluruh masyarakat untuk mewujudkan pemilu damai dan aman, serta demokratis.
Kapolres Fredrickus menyampaikan diskusi ini agar situasi Kamtibmas Kabupaten Jayapura tetap terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pesta demokrasi 2024 mendatang.
Dari pertemuan ini kita bicara tentang bagaimana situasi Kamtibmas mulai dari pencegahannya sampai solusi penyelesaiannya dapat disepakati bersama.
“Awal tahun 2024 terjadi aksi di wilayah Grime. Tentunya, kita berharap aksi kejadian itu yang pertama dan terakhir. Karena di bulan Februari mendatang kita sudah masuk pada tahap pencoblosan,” ungkapnya.
Komitmen ini yang harus kita bangun bersama dari semua pihak. Kita juga berharap komunikasi dari para tokoh ini intens kepada akar rumput atau elemen masyarakat masing-masing berdasarkan komunitas yang ada. Baik itu, secara adat, agama, paguyuban dan komunitas masyarakat lain.
“Kegiatan diskusi Colo Sagu dapat memberikan energi positif dalam mengamankan dan mewujudkan Pemilu 2024 di Kabupaten Jayapura yang aman dan damai dan para tokoh adat dan tokoh agama serta tokoh masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoaks,” tutupnya.