Minggu, Desember 22, 2024

Bukan Hanya Dibentuk, MSF Diharapkan Berkontribusi Untuk Pembangunan di Kabupaten Jayapura

Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura, Elphyna D. Situmorang, saat membuka secara resmi kegiatan Loka karya Pembentukan Multi Stakeholder Forum (MSF) tahun 2023 dengan cara menabuh tifa yang berlangsung di Hotel Horison Sentani. Rabu (18/10)

SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura, Elphyna D. Situmorang, membuka secara resmi kegiatan Loka karya Pembentukan Multi Stakeholder Forum (MSF) tahun 2023 berlangsung di Hotel Horison Sentani, Rabu (18/10) kemarin.

Elphyna mengatakan, dibentuknya MSF tentu diharapkan bisa saling sinergi dan menguatkan fungsi-fungsi di dalamnya. Karena MSF hadir untuk membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat terutama dalam menetapkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

Untuk itu, MSF bisa menjadi strategi dalam pendekatan pembangunan baik di tingkat pemerintah tetapi juga bersama masyarakat adat.

 “Saat ini program ini cukup berhasil memperkuat pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam menajamkan agenda perlindungan hutan melalui penguatan ekonomi masyarakat dan pengakuan masyarakat hukum adat dengan adanya pendekatan,” katanya.

Untuk itu,  MSF diharapkan dapat berkontribusi terhadap agenda pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan hidup di 4 wilayah pembangunan bersama masyarakat di Kabupaten Jayapura melalui program, promosi, kebijakan ramah hutan melalui pendekatan MSF.

“Seperti diketahui, Kabupaten Jayapura memiliki potensi Sumber Daya Alam dan jasa lingkungan yang cukup melimpah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam arahan rencana pembangunan daerah tahun 2023 – 2026 telah menetapkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah,” ungkapnya.

Di mana dari sepuluh rumusan strategis ada empat strategi yang mendasar tentang pengakuan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat adat serta strategi peningkatan kelestarian dan daya dukung lingkungan dalam kerangka pembangunan.

“Guna mewujudkan persiapan strategi ini dibutuhkan kerja sama para pihak sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama sejumlah mitra kerja yang tergabung dalam Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) telah melakukan pemetaan wilayah adat pada suku kemtuk, Kemtuk Gresi, Gresi Selatan, Nimbokrang, Namblong, Nimboran, Sentani Timur, Sentani Sentani, Barat Ebungfauw, Waibu, Kaure, Ravenirara, Unurum Giay, Yapsi, Demta, Depapre, Yapsi,” tutupnya.

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here