SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura melakukan Penandatanaganan Pakta Integritas Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang berintegritas, objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi guna mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua, yang berlangsung di Aula 2 Kantor Bupati Jayapura, Senin, 26/05/2025.
Kepala BPMP Provinsi Papua, Dr. Junus Simangunsong, S.Si. M.T menyampaikan sistem penerimaan murid baru tahun 2025 di Kabupaten Jayapura diharapkan dapat berjalan dengan baik, transparan, akuntabel, berkeadilan dan tanpa diskriminasi. Sebab SPMB ini merupakan rangkaian penerimaan murid baru yang saling berkaitan dengan layanan pendidikan yang bermutu.

Pendidikan yang baik berhak diterima murid dengan membangun sekolah yang aman, bermutu dan menggembirakan. Di mana murid yang berasal dari berbagai latar belakang sosial, suku, etnis, agama, dapat saling berinteraksi dalam dunia pendidikan. Pengalaman belajar di sekolah harus berdekatan dengan tempat tinggalnya, memiliki relasi yang baik dengan teman sebaya, serta SPMP juga mengakomodir masyarakat yang kurang mampu dan kebutuhan spesifik daerah.
“Berdasarkan Peraturan Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 3 tahun 2025, SPMP harus dilaksanakan secara objektif dan akuntabel pada awal bulan Juni. Oleh karena itu kita menyatakan komitmen dan mendukung agar pelaksanaan SPMB dapat berjalan dengan baik dan berintegritas,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., memberikan apresiasi kepada BPMP Provinsi Papua di mana Pemerintah Kabupaten Jayapura sapakat melakukan Penandatanaganan Pakta Integritas Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang berintegritas, objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi guna mewujudkan pendidikan bermutu. Hal ini sangat penting dilakukan agar murid mendapat pendidikan yang baik dan merata.


Selama saya melakukan kunjungan ke distrik dan kampung pendidikan itu sangat memprihatinkan, jarak yang jauh antara rumah dan sekolah, guru-guru yang tidak di tempat menjadi kendala bagi anak-anak untuk mendapat pendidikan.
“Semangat anak-anak sangat tinggi untuk mendapat pendidikan, namun jarak yang sangat jauh menjadi kendala besar untuk anak-anak bersekolah, sehingga ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Sekarang ini sudah jaman maju, tetapi akses pendidikan sekolah sangat minim, padahal Kabupaten Jayapura merupakan Kabupaten induk di Provinsi Papua, namun pendidikan masih sangat rendah.
Berbicara soal pendidikan maka kita membahas Sumber Daya Manusia dan masa depan. Untuk mencapai itu harus ada perubahan yang harus kita lakukan dengan menyiapkan generasi masa depan, bila hari ini ada anak-anak di kabupaten sekolah, berarti ada jaminan masa depan.
“Kami akan jalankan sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati, salah satunya pendidikan. Pendidikan menjadi prioritas utama, kita dapat memberikan pendidikan yang baik karena di UU Otsus sangat jelas dan tidak boleh pihak-pihak terkait salah menerjemahkan,” terangnya.
Dengan membangun pola asrama pendidikan akan baik di Kabupaten Jayapura, saat anak-anak tabi mendapat pendidikan yang baik, maka generasi emas Papua yang akan membangun Papua.
Bupati Wonda juga minta dukungan dari tokoh adat untuk mendukung peningkatan pendidikan di Kabupaten Jayapura melalui dinas terkait, “agar anak-anak mendapat pendidikan dan proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.