Minggu, November 24, 2024

Salah Satu Program Dinkes Gunakan Dana Otsus 2024

SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura memiliki harapan agar masyarakat memiliki derajat kesehatan yang meningkat dengan indikator Indeks Kesehatan sebesar 73,21 di tahun 2024. Untuk mencapai hal tersebut maka ditetapkan beberapa sasaran program kegiatan seperti;

Meningkatkan aksesibilitas pelayanan Kesehatan dasar sebesar 85%. Menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar <23/1000 Kelahiran Hidup. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan sebesar <235/100.000 Kelahiran Hidup. Meningkatkan cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) sebesar 85%. Terwujudnya perbaikan gizi masyarakat melalui penurunan stunting sebesar < 17% hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sitohang di Sentani, Selasa, 16/07/2024.

Edward mengatakan kegiatan itu telah tertuang pada dokumen perencanaan strategis Dinas Kesehatan tahun 2023 – 2026 yang merupakan terjemahan dari Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Jayapura tahun 2023 – 2026.

Selain itu Rencana Induk Percepatan Pembangunan Provinsi Papua / RIPPP mendorong agar Papua Sehat dapat tercapai dengan memastikan perlindungan masyarakat dengan asuransi kesehatan semesta, stunting menurun, angka kematian ibu menurun serta usia harapan hidup yang meningkat.

“Salah satu cara dalam melaksanakan upaya tersebut adalah melalui sumber dana OTSUS tahun 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura mengelola 12 milyar dari total Rp.19.936.112.200 untuk sektor Kesehatan, di mana RSUD Yowari mengelola Rp 7.936.112.200, dengan beberapa isu Pembangunan yang diperoleh melalui Musrenbang OTSUS tahun 2023 untuk pelayanan kesehatan dasar dengan sasaran,” ujarnya.

Mendekatkan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan melalui penyediaan Puskesmas Pembantu di Kampung Aurina dan Kampung Kamikaro Distrik Airu. Mendekatkan Masyarakat terhadap layanan melalui SDM Kesehatan dengan penyediaan sembilan jenis profesi kesehatan di 22 Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, serta penyediaan rumah dinas bagi petugas kesehatan, terutama Orang Asli Papua agar dapat melaksanakan pelayanan kesehatan lebih optimal kepada masyarakat.

Program Kampung Siaga Malaria melalui Kader Malaria yang merupakan Orang Asli Papua dalam menurunkan kasus malaria melalui peran serta Masyarakat.

“Menyediakan layanan kesehatan dalam program pelayanan ODGJ. Menyediakan alat kesehatan yang sesuai standard di Puskesmas Pembantu pada kampung-kampung mayoritas Orang Asli papua seperti Pustu di distrik Airu, Nimboran, Kaureh, Kemtuk, dan Sentani Timur. Melaksanakan pelayanan mobile klinik/layanan Kesehatan bergerak ke kampung-kampung sangat sulit yang direncanakan pada Distrik Kaureh dan Distrik Airu,” jelasnya.

Edward berharap pelaksanaan OTSUS tahun 2024 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dapat menghasilkan pelayanan Kesehatan yang optimal serta mendukung tercapainya indikator derajat kesehatan yang telah ditetapkan.

Tentu sumber dana OTSUS tidak terlepas dengan sumber dana lainnya yang dikelola Dinas Kesehatan yang juga menjadi kebutuhan Masyarakat Kabupaten Jayapura, seperti dukungan perlindungan Asuransi Kesehatan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan melalui dana DAU Spesifik grant serta layanan di 22 UPTD Puskesmas melalui sumber dana DAK Non Fisik.

“Bantuan Operasional Puskesmas. Peran serta dari masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

Share to

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here