SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jayapura, bersama Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) melakukan Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Untuk Memperkuat Kolaborasi Pemangku Utama Dalam Meningkatkan Cakupan Pencatatan Kelahiran dan Imunisasi yang dibuka Pj. Bupati Jayapura yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Jayapura, Elphyna Situmorang di Sentani, Senin (29/01/2024).
Elphyna dalam sambutan mengatakan rapat pembahasan pengembangan sistem terintegrasi pelayanan Adminduk dengan rumah sakit.
“Kependudukan sebenarnya merupakan basis utama dan penting dari segala persoalan pembangunan. Hampir semua kegiatan pembangunan baik yang bersifat publik maupun lintas sektor terarah dan terkait harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan,” ungkapnya.
Kemudahan bagi penduduk untuk memperoleh akses layanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil merupakan salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum kepada warganya serta mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang bersih efektif dan terpercaya.
“Koordinasi dari Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang membutuhkan kerja sama dari sektor kesehatan seperti data lahir ataupun mati agar dapat melakukan updating data penduduk setiap tahunnya terus dibangun agar menciptakan model pembangunan yang efektif dan efisien,” paparnya.
Berdasarkan peraturan Presiden nomor 62 tahun 2019 tentang strategi nasional percepatan administrasi kependudukan untuk pengembangan statistik hayati atau stranas AKPSH merupakan hasil keseluruhan proses pengumpulan kompilasi, pengolahan, analisis dan evaluasi data berbagai peristiwa kependudukan dan peristiwa penting dalam kehidupan yang bersifat wajib permanen dan berkelanjutan yang diseminasikan dalam bentuk statistik untuk mewujudkan satu visi dan misi pembangunan.
Elphyna menyampaikan terima kasih kepada YP2KP yang tidak henti-hentinya men-support kami pemerintah daerah untuk terus mencari solusi atas persoalan-persoalan pembangunan yang terjadi saat ini.
Sementara itu, Program Officer Yayasan Pendidikan Pengembangan dan Kesehatan Papua (YP2KP) Sigit Wicaksono menjelaskan, kegiatan ini kali ketiga dengan tujuan data Kartu Identitas Anak (KIA) singkron dengan data puskesmas terlebih dalam cakupan aplikasi, sehingga tercetus program progress Papua. Di dalamnya Dukcapil dan Dinas Kesehatan terintegrasi.
“Adanya ditemukan ketimpangan data, salah satunya cakupan imuninisasi angka yang sangat kecil untuk KIA. Di sisi lain, ternyata KIA ada dan itu di angka 0-1 tahun yang hanya berjumlah 34 % sedangkan di Dinas Kesehatan terdapat 800 anak hanya kurang lebih 52 anak yang memiliki KIA. Jadi ada data tidak sinkronisasi, sehingga kegiatan ini dilaksanakan,” jelasnya.
Untuk kegiatan ketiga ini, Ia menjelaskan, bagaimana melakukan alur-alur proses akta kelahiran langsung di puskesmas, tidak perlu lagi masyarakat datang ke kantor Dukcapil.
“Kita bisa datang ke puskesmas di area terdekat membuat akta kelahiran. Harapannya puskesmas yang ikut kegiatan ini, bisa menerapkan hal tersebut di setiap puskesmas di mana mereka melayani. Adapun yang terlibat dari puskesmas seperti, Puskemas Sentani, Sentani Timur, Sentani Barat, Waibu dan Puskesmas Nimbokrang,” harapnya.