SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Festival Danau Sentani (FDS) XIII tahun 2023 dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 5-7 Juli 2023, jadwal ini dimajukan dari rencana semula tanggal 7-9 Juli 2023.
Ketua Panitia FDS XIII 2023 Ted J Mokay kepada sejumlah media menjelaskan, alasan perubahan jadwal FDS karena menyesuaikan agenda kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno ke Jayapura.
“Sehingga kami majukan ke tanggal 5 sampai 7 Juli 2023, karena menyesuaikan dengan agenda kunjungan Menteri Sandiaga Uno, dan beliau yang akan membuka FDS. Karena agenda pak Menteri yang padat jadi kita mengatur waktu seefektif mungkin, agar beliau bisa bersama kita di FDS sebelum melanjutkan agenda yang lain,” jelas Ketua Panitia FDS Ted J Mokay, Senin (3/7/2023).
Diakui, secara materi kegiatan tidak akan berubah jauh dari tahun lalu, dengan ikon Tarian Isosolo akan menjadi atraksi pembukaan, sedangkan untuk mengisi panggung sudah dipersiapkan dari sejumlah kampung di Kabupaten Jayapura.
“Selain atraksi seni budaya dari kampung-kampung yang ada, tentunya juga ada musisi Papua lainnya yang akan memeriahkan panggung hiburan selama FDS berlangsung,” jelasnya.
Ted Mokay menjelaskan untuk anggaran pelaksanaan FDS tahun ini, Pemkab Jayapura menyiapkan dana sebesar Rp1,8 miliar, jauh berkurang dari FDS sebelumnya.
“Kalau sebelumnya bisa menghabiskan Rp 7 miliar selama 5 hari pelaksanaan, tapi tahun ini karena keterbatasan biaya, sehingga berimbas kepada waktu pelaksanaan yang biasa 5 hari menjadi 3 hari,” ucap Ted Mokay.
Ia menambahkan, meski mengalami pergeseran jadwal, namun kesiapan materi kegiatan sudah tidak ada masalah, di mana semua elemen pendukung sudah siap untuk menampilkan atraksi pertunjukan mereka.
Dalam FDS nanti juga akan melibatkan kelompok usaha masyarakat, UMKM binaan Pemkab Jayapura dan juga dunia usaha atau swasta. Sehingga harapannya juga akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat secara umum.
“Sesuai dengan tema FDS kali ini, Sagu Adalah Hidupku, maka nanti juga akan ada stand khusus yang disiapkan Dinas Perkebunan terkait sagu, di mana setiap orang bisa mengetahui apa itu pohon sagu secara menyeluruh. Kita harap momen FDS ini juga bisa mendorong kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian sagu, karena sagu adalah kehidupan bagi Orang Sentani,” tutupnya.