SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo, S.IP., M.H., menggelar rakor bersama Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., membahas penanganan pasca musibah kebakaran di Pasar Baru atau Pasar Pharaa Sentani yang terjadi pada Jumat, 6 Januari 2023 lalu.
“Memang kami dari DPRD Kabupaten Jayapura itu menyikapi cepat persoalan (kebakaran) pasar ini menyangkut kebutuhan masyarakat ada di situ. Di mana, masyarakat mendapat sesuatu untuk menyekolahkan atau membiayai kebutuhannya itu ada di pasar. Oleh sebab itu, hari ini kita melakukan rapat koordinasi antara pemerintah daerah dengan DPR untuk menyatukan persepsi,” kata Klemens Hamo ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini, Senin, 9 Januari 2022 di Ruang Banmus DPRD Kabupaten Jayapura.
Menurut Legislator Partai NasDem Kabupaten Jayapura ini, rapat koordinasi ini digelar terkait penanganan pasca musibah kebakaran di Pasar Pharaa Sentani untuk memastikan nasib korban pasca ratusan kios dan lapak (los) dagangan yang hangus dilahap si jago merah.
“Sehingga koordinasi kita itu untuk bisa menyelesaikan atau mengambil langkah-langkah cepat. Yang kita sepakati salah satunya itu adalah kita harus lakukan pergeseran anggaran untuk perubahan guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Untuk itu, Klemens Hamo meminta data kepada pihak pemerintah daerah terkait berapa jumlah pedagang yang mengalami musibah kebakaran.
“Kami dari DPR minta data, sehingga sebelum kita lakukan action di lapangan itu kita semua sudah harus punya data secara riil jumlah korban kebakaran. Kami juga minta dari pihak keamanan untuk menjaga keamanan di sekitar areal lokasi kebakaran dengan baik, jangan ada pihak-pihak dari luar masuk ke lokasi kebakaran,” kata Klemens.
Lebih lanjut, Klemens mengapresiasi Pj Bupati Jayapura dalam mengambil langkah-langkah cepat yang telah mengumpulkan (menghubungi) OPD teknis untuk melakukan upaya-upaya penanganan musibah kebakaran dengan cepat.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada pihak lain yang telah memberikan support dengan cepat dalam menangani musibah kebakaran dan kami tetap pada proses yang berlaku di Pemerintah Kabupaten Jayapura,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah DPRD ada rencana untuk mengundang para pedagang yang menjadi korban kebakaran pada Jumat, 6 Januari 2023 lalu. Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Jayapura ini mengatakan, sebelum memanggil atau mengundang rapat para pedagang tersebut, terlebih dahulu pihaknya memastikan harus memiliki data riil jumlah korban kebakaran.
“Ya, kita harus punya data dulu. Kalau memang pemerintah daerah mampu menyelesaikan, ngapain juga kita mau panggil mereka. Jika data dari pemerintah daerah sudah (ada) cukup, ya kami di DPR tinggal mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ini. Kalau memang pemerintah daerah tidak bisa, kami pasti panggil mereka untuk minta data. Namun dengan adanya rapat koordinasi hari ini, kami juga sudah putuskan untuk minta data guna melihat persoalan tersebut,” tukasnya.
Sementara itu, tanggapan dari Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengatakan, dirinya bersama sejumlah jajaran Pemda Kabupaten Jayapura memenuhi undangan dari pihak DPRD Kabupaten Jayapura untuk memberikan keterangan terkait penanganan pasca musibah kebakaran di Pasar Pharaa Sentani.
“Untuk itu, kami apresiasi undangan dari pihak DPR, yang menunjukkan adanya kepedulian bersama antara pemerintah daerah dengan DPR guna menangani saudara-saudara kita yang menjadi korban kebakaran di Pasar Pharaa Sentani,” ujarnya.
“Kami juga menjawab beberapa pertanyaan terkait langkah-langkah penanganan awal musibah kebakaran. Yakni, kami sudah mengambil langkah-langkah mulai saat terjadinya musibah kebakaran pada saat penanganan darurat sampai dengan selesai semuanya itu kita tangani dan juga pastikan semua penanganan sesuai dengan aturan. Sehingga pada saat ini kita sudah berada di tahap memperoleh data dalam penanganan awal,” sambung Triwarno Purnomo.
Ia mengatakan, berdasarkan situasi yang sudah dilihat dan juga jumlah korban, itu pihaknya sudah bisa memetakan sebagian yang akan menempati tempat-tempat yang masih tersedia, serta sisanya akan segera dilakukan pembangunan darurat di sekitar lokasi pasca musibah yang sudah diijinkan oleh pihak berwajib untuk membangun semi permanen.
“Sekali lagi, ini akan kita lakukan secepatnya. Kami menyadari betul, bahwa apabila tidak secepatnya difungsikan atau ditangani. Maka masyarakat (pedagang) yang menjadi korban kebakaran tidak berjualan ini pasti efek-efek lainnya akan muncul. Kita tidak mau sampai masyarakat ini tidak bisa berdagang atau berjualan, yang dampaknya mereka nanti tidak bisa memperoleh pemasukan atau menjadi pengangguran. Hal itu yang kita tidak inginkan terjadi di sini,” katanya.
“Sehingga kami menginginkan secepatnya pulihkan situasi ini dan mereka harus tetap berjualan. Walaupun tidak permanen, kami inginkan secepatnya mereka berjualan dan yang paling penting adalah safety (aman) tempat jualannya. Maka kami akan ijinkan aktivitas berjualan bisa kembali. Karena yang menjadi persoalan inikan masalah aktivitas pasar yang kemarin tidak terkendali seperti kios (lapak) banyak yang semrawut tarik kabel (instalasi listrik), sehingga over load dan sangat berbahaya serta dapat memicu kebakaran, apalagi kita belum ada hydrant,” pungkasnya.