SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Saat ini di berbagai media sosial (medsos) seperti grup-grup WhatsApp dan media massa disibukkan dengan isu pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura dan juga pelantikan terhadap enam pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Jayapura.
Sekda merupakan pimpinan tinggi pratama yang berwenang menjalankan tugas pelayanan publik sebagaimana gratisan visi misi kepala daerah.
“Itukan, tidak boleh masyarakat terlalu ikut campur ke dalam (urusan pemerintah) toh. Pemerintah kan ada prosedur, juga ada mekanisme dan tahapannya. Itu (jabatan) Sekda bukan ditunjuk-tunjuk, tetapi untuk (jabatan) Sekda itu ada tes baru dapat. Saya ini lulus tes, bukan saya ditunjuk. Lolos tes, baru saya bisa menjadi sekda,” ujarnya ketika dihubungi wartawan media online ini via telepon seluler, Kamis, 5 Januari 2023.
Untuk itu, Mama Hana sapaan akrabnya meminta kepada pihak-pihak yang menyebarkan isu tersebut agar bisa datang menemui pihak Pemkab Jayapura. Supaya tidak ada lagi polemik yang terjadi di media sosial (medsos) maupun di media massa.
“Saya sudah telpon mereka, untuk datang kita bicara di kantor secara baik-baik. Supaya jangan kita berpolemik di media. Itukan tidak bagus sampe semua orang baca, dan semua SKPD yang kita rolling itu mereka tidak ada yang komplain. Tetapi satu ini saja yang komplain, ya untuk itu mari kita bicara baik-baik dan lihat secara bersama rekomendasi KASN. Karena tahapan itu kita sudah mulai dari tes, wawancara dana juga meminta rekomendasi dari KASN,” pintanya.
“Sehingga keluarlah rekomendasi KASN terhadap enam pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Jayapura. Kalau memang kemarin mereka (KASN) tidak setujui, ya pasti tidak jadi toh. Tetapi, inikan mereka setujui,” tambah Mama Hana dengan nada tegas.
Ia mencontohkan, Kepala Dinas Kesehatan Khairul Lie itu ada catatan baik dan positif, karena berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Jayapura. “Terus (kepala) Dinas Pendidikan itu apa, kalau tahu datang saja terus rekomendasi turun seperti ini, ya kita terima saja dengan cara perbaiki kinerja kembali. Jadi, kita rolling ke tempat lain agar ada suasana lain yang mungkin lebih tertantang biar bisa bekerja lebih baik lagi begitu,” bebernya.
“Itu motivasinya, tidak ada hal-hal lain yang tidak benar begitu baru kamorang bicara di media. Jika ada kata-kata yang suka menyerang pejabat di berbagai grup media sosial, saya akan buat laporan polisi untuk dipanggil. Siapa yang provokator itu harus dipanggil dan dia diperiksa, untuk menjawab maksud dari menyerang pejabat,” tambah mantan Kepala Bappeda Kabupaten Jayapura ini dibalik telepon selulernya.