SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Kabupaten Jayapura terpilih dan dinyatakan lolos dalam Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2023 oleh Tim Assessment Pemerintah Pusat.
Untuk hasilnya, di Povinsi Papua hanya ada dua kabupaten saja yang terpilih yakni, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Boven Digoel.
Hal ini berdasarkan surat Kemenkominfo Nomor: B-349/DJAI/AI.01.02/06/2022 tanggal 3 Juni 2022 tentang penyampaian hasil asesmen yang ditandatangani secara elektronik oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T., saat dikonfimasi di ruang kerjanya kemarin, membenarkan hal itu. Pihaknya juga menyambut antusias atas raihan ini. Dari Provinsi Papua, hanya ada dua daerah yang terpilih untuk mengikuti program Gerakan Menuju Smart City 2023. Selain Kabupaten Jayapura, satu daerah lainnya adalah Kabupaten Boven Digoel.
“Terkait dengan surat keputusan yang masuk dan saya share ke teman-teman wartawan itu, Kabupaten Jayapura masuk dalam asesmen Gerakan Menuju Kota Cerdas atau Smart City 2023. Jadi, di Papua itu ada dua daerah yaitu, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Boven Digoel,” ucap Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T., kemarin.
Gustaf menjelaskan dalam surat itu dijelaskan bahwa 47 kabupaten/kota yang terpilih diminta untuk mempelajari Nota Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo dengan Pemerintah Daerah kabupaten/kota tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City). Kemudian, mengkonfirmasi persetujuan atas draf tersebut kepada Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo.
“Ini merupakan kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jayapura, karena terpilihnya Kabupaten Jayapura untuk mendapatkan pendampingan kota cerdas. Kenapa Kabupaten Jayapura bisa terpilih sebagai Smart City untuk Assessment 2023, karena Kabupaten Jayapura terpilih sebagai salah satu daerah atau kabupaten perwakilan Provinsi Papua yang telah memenuhi beberapa kriteria dari sisi infrastrukur, TI dan Non TI,” jelasnya.
“Ini tentu karena memenuhi beberapa indikator yang dipersyaratkan. Kemudian, beberapa indikator lain itu adalah indeks SPBE, inovasi layanan daerah dan juga IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” sambung Gustaf.
Selain itu, kata Gustaf, Kabupaten Jayapura sebelumnya Kabupaten Jayapura telah berkolaborasi dan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.
“Dari sisi kolaborasi, sebelumnya kita juga telah melakukan beberapa kerja sama dengan berbagai pihak dari non-pemerintahan yang tentunya menambah poin plus bagi kami di Kabupaten Jayapura,” beber Gustaf.
Gustaf juga menjelaskan terpilih dalam Gerakan Menuju Smart City, Kabupaten Jayapura akan mendapatkan berbagai fasilitas, serta pendampingan langsung dari Kemenkominfo, terutama dalam penyusunan masterplan smart city.
“Langkah selanjutnya untuk kegiatan pendampingan penyusunan masterplan smart city, Kabupaten Jayapura diminta untuk melengkapi surat persetujuan untuk mengikuti gerakan menuju smart city tahun 2023, jadi surat ini juga sudah kita siapkan. Nanti di tahun 2023 akan ada MoU antara Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan Kementerian Kominfo dalam hal ini Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika). Kemudian, nanti ada bimbingan teknis atau bimtek sebanyak empat kali dari Kementerian Kominfo,” terangnya.
“Setelah melakukan Bimtek, teman-teman dari Kementerian Kominfo akan mengundang kepala daerah untuk memaparkan hasil quick count yang telah disusun pada saat pelaksanaan bimtek yang dilakukan dihadapan pemateri dan para assesor yang merupakan para pakar atau ahli, tenaga pengajar dan praktisi IT,” sebut Gustaf menambahkan.
Untuk mewujudkan Kabupaten Jayapura sebagai Kota Cerdas pada tahun 2023 mendatang, Gustaf menyampaikan bahwa pihaknya sangat berharap dukungan semua pihak, baik Perangkat Daerah (PD) maupun seluruh stakeholder dan instansi yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Selain itu, sebelumnya kita telah bersaing dengan 67 kabupaten/kota se-Indonesia dalam assessment smart city yang diuji langsung oleh pakar smart city Indonesia. Dari penilaian kemarin itu ada tiga dosen yang menilai presentasi dari Pemkab Jayapura dalam hal ini Dinas Kominfo yakni, ibu Sri Y. selaku dosen IT dari UKSW, ada pak Rudi Hartanto yang merupakan dosen tekhnik elektro UGM dan Hari Kusdaryanto dari pakar TIK,” bebernya.
Untuk itu, Gustaf berharap melalui program ini nantinya dapat meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel. “Ini nantinya akan mendukung dan mempercepat pencapaian apa yang selalu disampaikan bapa Bupati, bahwa pelayanan publik itu harusnya dipermudah, dipercepat dan murah, kalau perlu gratis,” tuturnya.