SENTANI, ppid.jayapurakab.go.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Papua yang tinggal 51 hari. Sehingga demi menyukseskan penyelenggaraan event empat tahunan tersebut yang akan berlangsung Oktober 2021 mendatang, maka Sub Bidang Konsumsi pada Bidang III Sub PB PON XX Klaster Kabupaten membutuhkan sebanyak 511 Volunteer atau tenaga relawan.
Saat ini terdapat 181 orang tenaga relawan di tim konsumsi yang terdaftar di Sub Bidang Konsumsi Bidang III Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura untuk turun membantu kebutuhan konsumsi pada saat pelaksanaan PON XX Papua klaster Kabupaten Jayapura.
Berdasarkan data Sub PB PON XX/2021 Klaster Kabupaten Jayapura, disebutkan terdapat empat zona di 14 venue dengan puluhan cabang olahraga di klaster Kabupaten Jayapura. Maka dari itu, pihak Sub Bidang Konsumsi pada Bidang III Sarana Penunjang menyebutkan bahwa tengah mencari relawan untuk membantu tim konsumsi pada penyelenggaraan PON XX nanti.
“Hari ini kami rapat melakukan pengecekan untuk tenaga-tenaga relawan atau volunteer yang di minta dari tim PON itu harus sekitar 511 orang,” ujar Koordinasi Bidang Konsumsi pada Bidang III Sarana Penunjang Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura, Ny. Magdalena Luturmas Awoitauw, S.Pd, ketika ditanya wartawan media online ini, usai melakukan rapat bersama tim anggota konsumsi, Kamis (12/8/2021), di Sekretariat Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura, Stadion Barnabas Youwe, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Jadi untuk kebutuhan relawan di bidang konsumsi, itu kami butuh sebanyak 511 orang. Kalau yang ada terdaftar dan sudah terkumpul di kita itu baru sekitar 181 orang. Maka nya tadi saya kroscek ke pa Ted Mokay selaku Koordinator Bidang SDM, untuk minta data lengkap dan satukan dengan data di konsumsi guna kita bagi ke masing-masing venue,” sambungnya.
Menurut perempuan yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Jayapura itu, masyarakat yang ingin menjadi relawan harus gesit dan lincah. Misalnya, untuk relawan yang melakukan pengantaran konsumsi harus bisa bergerak cepat atau mobile saat mengangkut konsumsi dari satu venue ke venue lainnya.
“Saya mau sampaikan, kalau bisa cari orang yang lincah agar dia bis lari kesana-kemari. Jangan umur yang sudah tua kita paksakan untuk masuk ke sini, ternyata dia punya kondisi tidak fit, jadi itu tadi yang kita bicarakan,” katanya.
Dalam rapat tersebut, ia mengatakan, banyak hal yang dibicarakan pihaknya menyangkut vaksinasi dan semua yang ada di tim konsumsi harus lakukan PCR satu minggu sebelum hari H pelaksanaan.
“Supaya memastikan, apakah kita sehat atau tidak. Karena itu, merupakan syarat utama untuk kita bisa terlibat penuh dalam kegiatan PON, apalagi bulan depan sudah mulai di lakukan pertanian beberapa cabang olahraga. Sebagai tuan rumah, kita harus menjaga kondisi dan kesehatan, justru itu saya tadi minta teman-teman untuk lakukan PCR guna memastikan apakah kita sehat atau tidak. Hal itu yang kita bicarakan di bidang konsumsi,” ungkapnya.
Ketika ditanya soal kebutuhan anggaran untuk Sub Bidang Konsumsi pada Bidang III Saran Penunjang Sub PB PON Klaster Kabupaten Jayapura, Magdalena mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti. “Kita belum tau, tapi secara pastinya yang tadi pagi kita barusan dengar itu ada sekitar 100 miliar lebih, jadi itu kasarnya yang pa Izak baru laporkan dan itu masih dalam proses pengurusan, karena belum ada yang turun dari PB PON dan kemarin itu hanya pelimpahan kewenangan saja,” bebernya.
“Terus kemarin sore sudah ada pelimpahan kewenangan, dan pelimpahan kewenangan itu (klaster) kabupaten/kota yang mengatur sendiri. Sementara keuangannya kami belum terima, jadi sekarang pa Izak Hikoyabi (Ketua Bidang III Saran Penunjang) lagi ke provinsi untuk memasukkan beberapa data. Memang dalam beberapa hari yang lalu kan kita rapat di (PB PON) provinsi mengenai dana konsumsi yang sampai hari ini belum direalisasikan,” ujarnya menambahkan.
Berdasarkan informasi bahwa tenaga relawan atau volunteer yang sudah mendaftar ke Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura itu banyak yang mengundurkan diri dan mengurungkan niatnya untuk menjadi tenaga relawan, karena persoalan syarat untuk menjadi tenaga relawan harus sudah di vaksinasi.