SENTANI, jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Perumahan, Pertanahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) kembali melakukan penataan di obyek kawasan wisata Pantai Khalkote yang terletak di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Kepala Dinas Perumahan, Pertanahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura Terry F. Ayomi mengatakan, program penataan kawasan wisata Pantai Khalkote itu dilakukan pihaknya guna menyambut iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang. Di mana, kawasan wisata Pantai Khalkote menjadi salah satu ikon wisata di daerah yang terkenal dengan slogan Bumi Khenambay Umbay.
“Ya di tahun ini kami DP2KP kembali lakukan penataan kawasan wisata Khalkote dan kegiatan penataan ini fokus kita hanya pasang paving blok. Dulu kan di situ rumput nya tinggi-tinggi,” katanya saat ditemui wartawan media online ini di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (22/3/2021).
Lanjut dirinya menjelaskan, kawasan wisata itu akan digunakan untuk tempat pelaksanaan Festival Danau Sentani atau FDS. Di mana, festival itu juga sebenarnya selalu rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun di tahun ini sesuai dengan arahan dari Bupati Jayapura, FDS akan diselenggarakan bersamaan dengan pelaksanaan PON XX.
Untuk pembiayaan pekerjaan pemasangan paving block di kawasan wisata Pantai Khalkote itu, kata Terry Ayomi, bersumber dari alokasi dana khusus yang diberikan khusus untuk membenahi kawasan wisata tersebut.
“Itu biayanya dari dana Otsus yang memang untuk pembiayaan khusus tempat wisata itu,” katanya.
Menurut Terry, penataan tempat itu merupakan salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan PON XX tahun 2021 di Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura dari sisi pariwisata.
Sementara itu, untuk bangunan permanen yang ada dalam kawasan itu awalnya dibangun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan FDS. Namun pascabencana banjir atau meluapnya air Danau Sentani pada 2019 lalu, bangunan yang ada di dalam tempat itu sudah terendam banjir dan saat ini kondisinya sudah rusak, sehingga kedepan memang perlu ada pembenahan lanjutan.
“Dulu kan itu yang bangun pariwisata, tapi kita tidak tahu ke depannya, apakah itu kita yang perbaiki atau tidak. Tapi, memang kita belum dapat petunjuk sampai ke sana,” tukasnya.