SENTANI, jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, akan meresmikan Stadion Barnabas Youwe untuk menandai puncak perayaan hari jadi daerah itu yang ke-52 pada Rabu, 10 Maret 2021.
“Ya, nanti kita rayakan ibukota Sentani pindah dari APO (Kota Jayapura) sini pindah ke Sentani yang merupakan ibukota Kabupaten Jayapura, dan sekaligus juga kita resmikan stadion Bas Youwe yang sudah kita rehab dan perbaiki,” kata Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE., M.Si, kepada wartawan di Kompleks Ruko Dok II, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Minggu (7/3/2021).
Stadion Barnabas Youwe atau yang lazim disebut SBY ini sudah direnovasi selama setahun terakhir ini, guna memperbaiki tribun dan juga lampu penerangan dalam stadion tersebut.
“Di tanggal 10 Maret itu juga hari ulang tahun pak Karafir, nanti kita undang akan hadir di situ dan sekaligus rayakan secara bersamaan,” katanya.
Tanggal 10 Maret yang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Jayapura itu merupakan pemberian dari Ir. Yan Pieter Karafir, M.Sc, yang merupakan Bupati Jayapura periode 1991-1996 dan 1996-2001.
“Dia (pak Karafir) bilang, kalo tanggal 10 Maret itu sa yang kasih, karena itu sa pu tanggal hari ulang tahun. Sehingga saya bilang ke dia, ‘Ya sudah bapa, kita rayakan saja di sana’. Kalau kita tidak ketemu beliau, pasti kita tidak tahu soal hari jadi Kabupaten Jayapura,” kata Mathius Awoitauw menjelaskan kepada wartawan usai lakukan pertemuan dengan Ir. Yan Pieter Karafir, M.Sc baru-baru ini.
“Kami juga sudah rehab GOR Toware, itulah perencanaan-perencanaan yang sudah dilakukan oleh seniro-senior kita. Kemudian kita juga rencana untuk GOR Toware itu kasih nama Habel Melkias Suwae atau HMS. Karena dia lah yang punya karya, kita hanya meneruskan dan menyelesaikan yang belum dia selesaikan
Bupati Jayapura dua periode ini kembali mengatakan, usai perayaan HUT Kabupaten Jayapura, atau di tanggal 11 hingga 18 Maret akan ada acara ‘Menoken’.
“Terus ada satu kegiatan lagi, di tanggal 11 sampai 18 Maret 2021 nanti, itu kita kasih nama ‘Menoken’. Nanti sa kirim dia punya rundown nya, jadi yang terlibat di situ ada Charles Toto, kemudian Alex Waisimon, terus Monim Cs (yang punya Sekolah Adat), ibu Hanni Felle (Rumah Baca), Marsel Suebu,” ujarnya.
“Jadi ada sejumlah orang yang kreatif, orang-orang hebat yang ikut terlibat. Jadi itu ada satu grup yang di fasilitasi oleh satu lembaga dari Bogor yakni, Samdana Institut. Mereka buat acara itu dengan nama Menoken. Jadi Noken ini punya nilai-nilai yang luar biasa, filosofi dari Noken itulah yang mau dikembangkan oleh lembaga atau kelompok ini,” tukasnya.